Rafflesia: Bunga Terbesar dan Terbau di Dunia yang Hidup di Indonesia

Growtani

Mengenal Bunga rafflesia Terbau di dunia

Bunga rafflesia adalah salah satu keajaiban alam yang bisa kita temukan di Indonesia. Bunga ini memegang rekor sebagai bunga terbesar di dunia dengan diameter mencapai 100 sentimeter dan berat mencapai 11 kilogram. Bunga ini juga dikenal sebagai bunga paling bau di dunia dengan aroma yang menyerupai daging busuk.

Bunga rafflesia adalah bunga parasit yang tidak memiliki daun, batang, maupun akar. Bunga ini hidup dengan menghisap nutrisi dari inangnya, yaitu pohon-pohon besar di hutan tropis. Bunga rafflesia memiliki siklus hidup yang unik dan langka. Bunga ini hanya mekar selama 7 hari dalam setahun dan sulit untuk ditemukan.

Bunga rafflesia adalah puspa langka yang menjadi kebanggaan Indonesia. Bunga ini merupakan simbol dari kekayaan dan keanekaragaman hayati negeri kita. Mari kita mengenal lebih dekat tentang bunga rafflesia, bunga terbesar dan terbau di dunia yang hidup di Indonesia.

Jenis-jenis Bunga Rafflesia

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ada 28 jenis bunga rafflesia yang tersebar di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Di Indonesia sendiri, ada 20 jenis bunga rafflesia yang tumbuh endemik di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Berikut adalah beberapa jenis bunga rafflesia yang ada di Indonesia:

  • Rafflesia arnoldii. Jenis ini adalah bunga rafflesia terbesar yang pernah ditemukan. Bunga ini memiliki diameter hingga 110 sentimeter dan berat hingga 10 kilogram. Bunga ini tumbuh di Sumatera dan Kalimantan. Bunga ini dinamai menurut nama Thomas Stamford Raffles, pendiri Singapura, dan Joseph Arnold, seorang ahli botani Inggris yang pertama kali menemukan bunga ini pada tahun 1818.
  • Rafflesia gadutensis. Jenis ini adalah bunga rafflesia terkecil dengan diameter hanya sekitar 10 sentimeter. Bunga ini tumbuh di Sumatera Barat dan Bengkulu. Bunga ini dinamai menurut nama Gadut, sebuah desa di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tempat penemuan pertama bunga ini pada tahun 1918.
  • Rafflesia haseltii. Jenis ini adalah bunga rafflesia dengan warna paling cerah. Bunga ini memiliki warna oranye kemerahan dengan bercak putih. Bunga ini tumbuh di Sumatera Selatan dan Bengkulu. Bunga ini dinamai menurut nama Haselt, seorang ahli botani Belanda yang pertama kali mengumpulkan spesimen bunga ini pada tahun 1888.
  • Rafflesia bengkuluensis. Jenis ini adalah bunga rafflesia yang baru ditemukan pada tahun 2005. Bunga ini memiliki diameter sekitar 50 sentimeter dengan warna oranye tua atau merah bata dengan bercak putih. Bunga ini tumbuh di Bengkulu. Bunga ini dinamai menurut nama provinsi tempat penemuan pertama bunga ini oleh Agus Susetya, seorang peneliti rafflesia dari Universitas Bengkulu.
  • Rafflesia kemumu. Jenis ini adalah bunga rafflesia yang juga baru ditemukan pada tahun 2005. Bunga ini memiliki diameter sekitar 40 sentimeter dengan warna merah tua dengan bercak putih. Bunga ini tumbuh di Bengkulu. Bunga ini dinamai menurut nama Kemumu, sebuah desa di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, tempat penemuan pertama bunga ini oleh Agus Susetya.

Fakta-fakta Menarik tentang Bunga Rafflesia

Bunga rafflesia memiliki banyak fakta-fakta menarik yang membuatnya menjadi bunga yang luar biasa. Berikut adalah beberapa fakta-fakta menarik tentang bunga rafflesia:

  • Bunga rafflesia adalah bunga parasit sempurna yang tidak memiliki klorofil, sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis. Bunga ini hidup dengan menghisap nutrisi dari inangnya, yaitu pohon-pohon dari suku Tetrastigma (anggota keluarga anggur). Bunga ini memiliki haustorium, yaitu semacam akar yang menembus batang atau akar inangnya untuk mengambil sari makanan.
  • Bunga rafflesia memiliki siklus hidup yang sangat lama dan langka. Bunga ini membutuhkan waktu sekitar 2,5 hingga 3 tahun untuk tumbuh dari biji hingga mekar. Bunga ini hanya mekar selama 7 hari dalam setahun dan kemudian membusuk. Bunga ini juga sulit untuk berkembang biak karena membutuhkan serbuk sari dari bunga lain yang mekar pada saat yang sama dan di dekatnya. Bunga ini juga dibantu oleh serangga seperti lalat dan lebah untuk penyerbukan.
  • Bunga rafflesia memiliki aroma yang sangat busuk yang menyerupai daging busuk atau bangkai. Aroma ini bertujuan untuk menarik serangga pembusuk yang membantu penyerbukan bunga ini. Aroma ini juga berfungsi untuk mengusir hewan herbivora yang bisa merusak bunga ini. Aroma ini berasal dari senyawa kimia seperti metil etanoat, dimetil disulfida, dan trimetil amina.
  • Bunga rafflesia memiliki warna yang sangat mencolok yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Warna ini bisa berupa merah, oranye, kuning, atau cokelat dengan bercak putih atau kuning. Warna ini juga bertujuan untuk menarik serangga penyerbuk. Warna ini juga bisa berubah seiring dengan proses penuaan bunga. Bunga yang baru mekar biasanya lebih terang daripada bunga yang sudah tua.
  • Bunga rafflesia memiliki nilai ekonomi dan ekologis yang tinggi. Bunga ini merupakan salah satu daya tarik wisata alam yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Bunga ini juga merupakan indikator kesehatan hutan karena hanya bisa tumbuh di hutan tropis yang lembab dan sehat. Bunga ini juga merupakan warisan alam yang harus dilestarikan karena terancam punah akibat perusakan hutan dan perburuan liar.

Kesimpulan

Bunga rafflesia adalah bunga terbesar dan terbau di dunia yang hidup di Indonesia. Bunga ini memiliki ukuran, warna, dan aroma yang menakjubkan. Bunga ini juga memiliki siklus hidup yang unik dan langka. Bunga ini adalah bunga parasit yang tidak memiliki daun, batang, maupun akar. Bunga ini hidup dengan menghisap nutrisi dari inangnya, yaitu pohon-pohon besar di hutan tropis. Bunga ini merupakan puspa langka yang menjadi kebanggaan Indonesia. Bunga ini juga memiliki nilai ekonomi dan ekologis yang tinggi. Bunga ini merupakan daya tarik wisata alam, indikator kesehatan hutan, dan warisan alam yang harus dilestarikan.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment