Fermentasi Pupuk Kandang: Cara Membuat, Manfaat, dan Panduan Lengkapnya

Growtani

Mengapa Pupuk Kandang Masih Jadi Pilihan Terbaik?

Di tengah gempuran pupuk kimia sintetis dan produk pertanian modern, pupuk kandang tetap menjadi pilihan favorit petani, terutama dalam sistem pertanian organik dan berkelanjutan. Alasannya sederhana: pupuk kandang murah, mudah didapat, dan kaya bahan organik yang memperbaiki struktur tanah.

Namun, pupuk kandang mentah sering kali mengandung bibit penyakit, biji gulma, dan gas amonia yang berbahaya bagi tanaman jika digunakan langsung. Solusinya adalah dengan difermentasi terlebih dahulu agar unsur hara lebih stabil, aman, dan siap diserap tanaman.

Apa Itu Fermentasi Pupuk Kandang?

Fermentasi pupuk kandang adalah proses penguraian bahan organik seperti kotoran hewan, sekam, dan dedaunan dengan bantuan mikroorganisme, baik secara alami maupun melalui starter seperti EM4 atau MOL (Mikroorganisme Lokal).

Tujuan fermentasi ini adalah:

  • Menurunkan kadar air dan gas berbahaya
  • Mengurai senyawa kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah diserap tanaman
  • Menekan bibit penyakit dan jamur patogen
  • Menstabilkan unsur hara (terutama nitrogen dan fosfor)

Hasil akhirnya berupa pupuk padat berwarna cokelat gelap, tidak berbau menyengat, dan bertekstur remah seperti tanah humus.

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan

Untuk membuat pupuk kandang fermentasi, kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar:

Bahan utama:

  • Kotoran sapi/kambing/ayam segar (lebih disarankan kambing atau sapi karena lebih seimbang)
  • Sekam padi atau serbuk gergaji sebagai bahan pembawa
  • Dedak halus atau bekatul (sumber karbohidrat)
  • EM4 atau MOL buah busuk (sebagai starter mikroba)
  • Gula merah cair (sumber energi mikroba)
  • Air sumur atau air hujan (jangan gunakan air kaporit)

Alat bantu:

  • Terpal untuk alas fermentasi
  • Ember untuk mencampur cairan starter
  • Cangkul atau garpu tanah untuk mengaduk
  • Timbangan (opsional)

Cara Membuat Pupuk Kandang Fermentasi

1. Persiapan Campuran

  • Campurkan 100 kg kotoran hewan dengan 25โ€“30 kg sekam padi dan 5 kg dedak. Aduk merata di atas terpal.
  • Campuran ini bisa disesuaikan tergantung jumlah yang ingin kamu buat, asal proporsinya tetap.

2. Buat Larutan Starter

  • Campurkan 200 ml EM4, 100 gram gula merah cair, dan 10 liter air bersih dalam ember.
  • Diamkan selama 15โ€“30 menit agar mikroba aktif.

3. Proses Fermentasi

  • Siram larutan starter secara merata ke campuran kotoran dan sekam sambil diaduk.
  • Pastikan kelembapan pas: jika digenggam terasa lembap dan tidak menetes air.
  • Tutup dengan terpal, karung goni, atau plastik. Diamkan 7โ€“15 hari tergantung kondisi cuaca.
  • Aduk ulang setiap 2โ€“3 hari agar proses fermentasi merata dan suhu tidak terlalu panas.

4. Tanda Pupuk Siap

  • Warna menjadi cokelat kehitaman
  • Bau tidak menyengat lagi, lebih mirip tanah hutan
  • Suhu turun mendekati suhu lingkungan
  • Tekstur remah dan mudah hancur

Manfaat Penggunaan Pupuk Kandang Fermentasi

Menggunakan pupuk kandang fermentasi memberi berbagai manfaat penting, baik bagi tanah, tanaman, maupun lingkungan:

๐ŸŒฑ 1. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Pupuk kandang memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kapasitas menahan air. Ini sangat penting untuk lahan kering atau gersang.

๐ŸŒฟ 2. Menambah Kandungan Mikroba Baik

Fermentasi meningkatkan jumlah mikroba seperti bakteri pelarut fosfat dan mikoriza yang sangat membantu pertumbuhan akar.

๐Ÿ’ง 3. Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Kotoran hewan yang tidak diolah bisa mencemari air tanah dan udara. Fermentasi membantu mengelola limbah peternakan secara aman dan produktif.

๐ŸŒพ 4. Menekan Biaya Produksi

Petani bisa menghemat pengeluaran pupuk karena bahan baku tersedia gratis atau murah di sekitar kandang atau sawah.

๐Ÿ€ 5. Cocok untuk Semua Jenis Tanaman

Pupuk ini bisa digunakan untuk sayuran, buah, padi, tanaman hias, bahkan pohon keras seperti jati dan sengon.

Cara Menggunakan Pupuk Kandang Fermentasi

  • Sayuran (bayam, kangkung, sawi): Campur 2โ€“3 kg pupuk per meter persegi bedengan sebelum tanam.
  • Buah (pepaya, pisang, melon): Tambahkan 1โ€“2 kg pupuk ke lubang tanam atau sebar di sekitar batang setiap bulan.
  • Padi dan jagung: Gunakan saat pengolahan lahan sebanyak 1 ton per 1.000 mยฒ (1 ku).

Gunakan pupuk ini dalam kondisi kering atau setengah basah agar tidak mengganggu keseimbangan udara dalam tanah.

Tips Agar Fermentasi Lebih Efisien

  • Gunakan bahan segar dan tidak terkontaminasi.
  • Jangan terlalu basah atau terlalu keringโ€”kelembapan ideal adalah 50โ€“60%.
  • Pastikan tumpukan tidak terlalu tinggi (maksimal 50โ€“60 cm) agar tidak terlalu panas.
  • Jika muncul bau busuk berlebihan, tambahkan sekam dan aduk ulang.

Kesimpulan

Fermentasi pupuk kandang adalah langkah cerdas dalam bertani organik dan berkelanjutan. Proses ini mudah, murah, dan berdampak besar bagi kualitas tanah serta kesehatan tanaman. Dengan bahan lokal yang tersedia di sekitar kita, kamu bisa menciptakan pupuk berkualitas tinggi tanpa harus membeli pupuk mahal.

Praktik ini juga sangat cocok untuk peternak kecil, urban farmer, dan petani pemula yang ingin mengurangi ketergantungan terhadap produk kimia. Mulailah dari skala kecil, dan lihat bagaimana tanahmu berubah jadi lebih hidup dan subur.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment